TARIAN
PENDET
Tari
Pendet
pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski
tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pendet
merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak
seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif,
Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita,
dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan
jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan
dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam
memberikan contoh yang baik.Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Aspek-aspek kehidupan sehari-hari budaya bali diliputi dengan agama, namun tanda-tanda yang paling terlihat adalah persembahan kecil (sesajen) bunga, beras ketan dan garam dalam nampan daun bambu kecil, yang ditemukan di setiap rumah Bali, restoran, souvenir kios dan bandara check-in meja. Mereka berangkat dan diperciki air suci tidak kurang dari tiga kali sehari, sebelum makan. Tari Bali dan musik juga cukup terkenal. Seperti di Jawa, orkestra gamelan dan wayang kulit (wayang kulit) teater mendominasi.
Sumber : www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar