Pengertian
Prilaku Konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan
Pengaruh
pengaruh terhadap prilaku konsumen :
a.
Pengaruh
kebudayaan terhadap pembelian dan konsumen
Kebudayaan
adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama dalam perilaku
pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Dalam perkembangan sejarah budaya
konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di Inggris pada abad 18
saat terjadinya tehnologi produksi secara massal. Tehnologi yang disebabkan
oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan
memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif
murah.
Pada
saat yang bersamaan muncul revolusi kebudayaan, di mana masyarakat secara
bertahap berubah dari masyarakat agraris menjadi masyarakat yang kekotaan,
karena dengan berpindahnya ke perkotaan maka budaya mereka berubah sehingga
berkembanglah tata nilai baru dan pola kehidupan yang baru akibat pekerjaan
yang berbeda. Tidak hanya orang yang kaya saja bahkan orang yang biasa juga
merasa perlu membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhan budaya baru, seperti
munculnya perbedaan status yang makin menonjol di kalangan masyarakat
perkotaan.
Gambaran
lahirnya masyarakat konsumsi tersebut diatas, menunjukkan pentingnya budaya
dalam memahami perilaku konsumen. Aspek-aspek budaya yang penting dapat
diidentifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami bagaimana
hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen dan tentunya dapat digunakan dalam
mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif
b.
Pengaruh
kelas sosial dan status
Pengertian
Kelas Sosial
Kelas
sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (Barger), ekonomi dalam hal ini
cukup luas yaitu meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan, karena pendidikan
dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan atau
perekonomian individu.
Pengertian
Status Sosial
Status
sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang
tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan
dengan orang yang status sosialnya rendah.
Faktor
Penentu Kelas Sosial
Apakah yang menyebabkan seseorang
tergolong ke dalam suatu kelas sosial tertentu? Jawaban terhadap pertanyaan
tersebut sangat beragam, karena strata sosial dalam masyarakat dapat terjadi
dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat itu
sendiri atau terjadi dengan sengaja disusun untuk mengejar tujuan-tujuan atau
kepentingan-kepentingan bersama. Secara ideal semua manusia pada dasarnya
sederajat. Namun secara realitas, disadari ataupun tidak ada orang-orang yang
dipandang tinggi kedudukannya dan ada pula yang dipandang rendah kedudukannya.
Dalam istilah sosiologi kedudukan seseorang dalam masyarakat disebut status
atau kedudukan sosial (posisi seseorang dalam suatu pola hubungan sosial yang
tertentu). Status merupakan unsur utama pembentukan strata sosial, karena
status mengandung aspek struktural dan aspek fungsional. Aspek struktural
adalah aspek yang menunjukkan adanya kedudukan - tinggi dan rendah dalam
hubungan antar status. Aspek fungsional, yaitu aspek yang menunjukkan adanya
hak-hak dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh penyandang status.
Talcott
Persons, menyebutkan ada lima menentukan tinggi rendahnya status seseorang,
yaitu:
1.
Kriteria kelahiran (ras, kebangsawanan, jenis keCamin,
2.
Kualitas atau mutu pribadi (umur, kearifan atau kebijaksanaan)
3.
Prestasi (kesuksesan usaha, pangkat,
4.
Pemilikan atau kekayaan (kekayaan harta benda)
c.
Pengaruh
individu
Pengaruh individu dalam perilaku konsumen merupakan
salah satu faktor yang dapat menjadi acuan seorang konsumen dalam melakukan
kegiatan pembelian. Setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam
menkonsumsi suatu barang atau jasa, namun adakalanya seorang individu dapat
mempengaruhi individu lainnya dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Ada
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seorang individu, antara lain :
· Faktor kebudayaan
Adalah
faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika
makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka
perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
· Faktor
Sosial
Perilaku
seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
· Faktor Pribadi
Keputusan
pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan
daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli.
· Faktor Psikologis
Pilihan
seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu :
motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
Reference
Group merupakan hal yang sangat penting dan ide yang berpengaruh besar dalam
Perilaku konsumen. Reference Group adalah setiap orang atau kelompok yang
dianggap sebagi perbandingan (referensi) bagi seseorang dalam membentuk
nilai-nilai umum atau khusus, atau dalam berperilaku. Dari perspektif
pemasaran, Reference Group merupakan kelompok yang dianggap sebagai dasar
referensi bagi seseorang dalam menentukan keputusan pembelian atau konsumsi
mereka.
d.
Pengaruh
keluarga dan rumah tangga
Keluarga adalah sama dengan
perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi
tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi
yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang
adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini
mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi
dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana,
perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam
keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti
perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Family life cycle (FLC)
Konsep family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan
serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan
realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep
family life cycle dapat dibagi dua :
Skema Family Life Cycle Tradisional
Tahap 1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari
orang tua.
Tahap 2, pasangan yang berbulan madu.
Tahap 3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
Tahap 4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua,
anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
Tahap 5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
e.
Pengaruh situasi
Faktor situasional adalah kondisi
sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu. Yang mana kemunculanya
terpisah dari diri produk maupun konsumen. Mendifinisikan situasi sebagai semua
faktor yang utama terhadap tempat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan
seseorang (intra individu ) dan stimulasi (alternatif pilihan) dan memiliki
bukti dan pengaruh sistimatis pada prilaku saat itu.
Pengaruh situasional adalah kekuatan sesaat yg tidak berasal
dari dalam diri seseorang atau berasal dari produk atau merek yang dipasarkan.
Pengaruh situasional adalah kondisi sesaat yang muncul tiba-tiba yang mana
kemunculannya tidak dari dal diri oang tersebut maupun dari merk suatu barang,
yang mana dalam hal tersebut terdapat stimulus yang sangat kuat untuk
mempengarui orang melakukan kegiatan konsumsi. Pengaruh situasi sangatlah
berbengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli
suatu barang atau produk.
Faktor lingkungan adalah hal yang menyebabkan suatu situasi
dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Berikut ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu:
Lingkungan fisik, Sarana fisik yang menggambarkan situasi
konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik
lainnya yang ada di sekeliling konsumen
Lingkungan Sosial, Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain
pada situasi tersebut
Waktu, Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim
libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif
berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli roti
Tujuan, Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi.
Misalkan konsumen yang belanja untuk acara keluarga di rumah akan menghadapi
situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri
Suasana Hati, Suasana hati atau kondisi jiwa yang sesaat
(misalnya perasaan khawatir, tergesa-gesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu
situasi.
Jenis-jenis situasi konsumen
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana
konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Konsumen mungkin
memperoleh informasi melalui :
Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau
wiraniaga
Komunikasi Tulisan dengan membaca koran, majalah, poster,
billboard, brosur, leaflet dsb
Informasi diperoleh dari iklan saat sedang menonton
televise, saat sedang mendengarkan radio, langsung dari toko melalui promosi
penjualan, pengumuman di rak dan di depan toko.
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang
dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian
akan mempengaruhi keputusan membeli. Misalnya, ketika konsumen berada di
pegunungan, ia mungkin akan bersedia membayar untuk memperoleh jagung bakar
berapa saja harganya ketika lapar dan ingin makanan yang hangat
tambahan :
contoh dari iklan yang berhubungan dengan prilaku konsumen
Pada iklan lifebuoy diatas menggambarkan bahwa seorang anak perempuang ingin mempunyai rambut yang kuat dan lebat pada hari ulang tahunnya. Sang ibu memberikan shampoo lifebuoy kepada anaknya agar rambutnya kuat dan lebat sepanjang hari dan pada saat pesta ulang tahunnya, temannya bertanya “ibu kamu ngasih kado apa?’.anak menjawab “ rambut kuat dan lebat seperti yang ku mau”. Anak tersebut mengidolakan rambut ibu nya yang bagus, panjang dan lebat. Sehingga ia pun memakai shampoo seperti ibunya.dari iklan diatas dapat disimpulkan bahwa prilaku konsumen terhadap pengaruh keluarga dan rumah tangga, karena peran orang tua sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anaknya dan pada iklan tersebut seorang ibu memberikan solusi untuk anaknya yang menginginkan rambut yang panjang dan kuat seperti ibunya, sebuah sampo lifeboy diberikan kepada anaknya sebagai contoh sampo apa yang digunakan oleh dirinya
sumber : http://spidolbekas.wordpress.com/2014/01/18/pengaruh-situasi-pada-perilaku-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar